A.
Pengertian Eksternalitas
Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaan-perusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya pasar. Eksternalitas muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang ataupun perusahaan, efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau perusahaan yang bertindak. Disebut eksternal karena mekanisme pasar tidak dapat memasukkan semua biaya, yaitu biaya sosial, biaya sebenarnya dari barang tersebut dalam penentuan harga barang (true cost). Eksternalitas dibagi menjadi dua tipe yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi apabila pengaruh sampingan sifatnya membangun. Salah satu contohnya yaitu pembangunan jaringan jalan raya. Sedangkan eksternalitas negatif akan terjadi apabila pengaruh sampingannya bersifat menganggu dapat berupa gangguan kecil hingga ancaman besar. Contohnya antara lain, polusi udara dan air, kerusakan karena pertambangan terbuka, limbah-limbah berbahaya, obat-obatan dan makanan yang membahayakan dan bahan-bahan radio aktif.
Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaan-perusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya pasar. Eksternalitas muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang ataupun perusahaan, efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau perusahaan yang bertindak. Disebut eksternal karena mekanisme pasar tidak dapat memasukkan semua biaya, yaitu biaya sosial, biaya sebenarnya dari barang tersebut dalam penentuan harga barang (true cost). Eksternalitas dibagi menjadi dua tipe yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi apabila pengaruh sampingan sifatnya membangun. Salah satu contohnya yaitu pembangunan jaringan jalan raya. Sedangkan eksternalitas negatif akan terjadi apabila pengaruh sampingannya bersifat menganggu dapat berupa gangguan kecil hingga ancaman besar. Contohnya antara lain, polusi udara dan air, kerusakan karena pertambangan terbuka, limbah-limbah berbahaya, obat-obatan dan makanan yang membahayakan dan bahan-bahan radio aktif.
B.
Jenis-Jenis Eksternalitas
Jenis-jenis ekternalitas yang dapat terjadi dalam interaksi
ekonomi (Pearee dan Nash, 1991; Bohm, 1991):
- Dampak Suatu Produsen Terhadap Produsen Lain
Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau efek yang termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau pembersihan air yang dipakai (eater intake clen-up costs) oleh produsen hilir (downstream producers) yang menghadapi pencemaran air (water polution) yang diakibatkan oleh produsen hulu (upstream producers). Hal ini terjadi ketika produsen hilir membutuhkan air bersih untuk proses produksinya. Dampak kategori ini bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut ini. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-produk sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain. - Dampak Produsen Terhadap Konsumen
Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumahtangga (konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi suara (noise), berkurangnya fasilitas daya tarik alam (amenity) karena pertambangan, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan konsumen atau masyarakat luas. Dalam hal ini, suatu agen ekonomi (perusahaan-produsen) yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak dan agen lain yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara. - Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi utilitas konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh konsumsi oleh individu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya. - Dampak Konsumen Terhadap Produsen
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu. Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumahtangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan air bersih.Lebih jauh Baumol dan Oates (1975).
C. Faktor-Faktor Penyebab Ekternalitas
- Keberadaan Barang Publik
Karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap penyediaan dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien, karena masyarakat cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang seharusnya (undervalued).
- Sumber Daya Bersama
Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan barang publik di atas.
Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-barang publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma. Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang, akan mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasik tentang bagaimana eksternalitas terjadi pada kasus sumberdaya bersama ini adalah seperti yang diperkenalkan oleh Hardin (1968) yang terkenal dengan istilah tragedi barang umum (the tragedy of the commons). - Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual tunggal). - Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang tidak mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui kebijaksanaan dan sebagainya.
D. Eksternalitas Negatif Dan Positif
Dalam Produksi Maupun Konsumsi
- Eksternalitas Negatif Dari Produksi Pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah efek samping yang negatif dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan) yang di derita oleh pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut (bystander). Misalnya pada umumnya pabrik akan mengeluarkan asap. Yang secara umum dapat dikatakan bahwa setiap tindakan ekonomi berpotensi membawa efek samping, yang permasalahannya hanya pada tingkat gangguannya saja. Dengan demikian, pelarangan secara total akan menghentikan kegiatan ekonomi pada sektor usaha ini. dengan adanya efek negatif ini.
- Eksternalitas Positif dari Produksi
Yang dimaksud dengan eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. meskipun banyak pasar dimana biaya social melebihi biaya pribadi, ada pula pasar-pasar yang justru sebaliknya, yakni biaya pribadi para produsen lebih besar dari biaya sosialnya.di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat positif, dalam arti menguntungan pihak lain (selain produsen dan konsumen). Contoh yang dapat di kemukakan disini adalah pasar robot industry (robot yang khusus di rancang untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-pabrik).Robot adalah ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir. Sebuah perusahaan yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar menemukan rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga masyarakat secara keseluruhan karena pada akhrnya rancangan itu akan menjadi pengetahuan umum yang bermanfaat.
- Eksternalitas Dalam Konsumsi
Sejauh ini, eksternalitas yang telah kita bahas hanya eksternalitas yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Selain itu masih ada eksternalitas yang terkandung dalam kegiatan konsumsi. Konsumsi minuman beralkohol, misalnya, mengandung eksternalitas negatif jika si peminum lantas mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau setengah mabuk, sehingga membahayakan pemakai jalan lainnya. Eksternalitas dalam konsumsi ini juga ada yang bersifat positif. Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak orang yang terdidik, masyarakat atau pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan lebih mudah merekrut tenaga-tenaga cakap, sehingga pemerintah lebih mampu menjalankan fungsinya dalam melayani masyarakat.
E. Solusi Swasta Terhadap
Eksternalitas
Kita telah menyimak bahwa keberadaan eksternalitas itu dapat
mengakibatkan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak
efisien. Namun sejauh ini kita baru mengulas secara sekilas tentang cara-cara mengatasi
eksternalitas tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang
perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak
nonpemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/ organisasi
kemasyarakatan. Untuk mudahnya, kita sebut saja pihak-pihak nonpemerintah
tersebut sebagai pihak “pribadi” atau “swasta”. Pada dasarnya, tujuan yang
hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok),
berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk
mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara
sosial. Pada bagian pembahasan berikut kita akan menelaah solusi-solusi atau
upaya-upaya yang dilakukan oleh pribadi atau swasta (private solutions) dalam
mengatasi persoalan eksternalitas.
1. Jenis-jenis Solusi Swasta
Inefisiensi pasar akibat eksternalitas tidak perlu selalu harus atau
bisa diatasi dengan penegakan atau peningkatan standar moral, atau ancaman
penerapan sanksi sosial. Misalnya, mengapa orang-orang secara sadar tidak mau
membuang sampah sembarangan? Peraturan resmi yang mengatur tentang sampah
memang ada, namun di banyak tempat, peraturan semacam itu tidak dijalankan
secara sungguh-sungguh. Kita tidak mau membuang sampah disembarang tempat juga
bukan karena takut dengan peraturan-peraturan semacam itu, namun karena kita
mengetahui atau menyadari bahwa tidaklah baik dan tidak patut sejak kita masih
kanak-kanak, bahwa kita boleh melakukan sesuatu moral inilah yang kemudian
membatasi perilaku dan tindakan kita, agar sedapat mungkin tidak merugikan
orang lain. Dalam bahasa ekonomi, ajaran agama itu meminta kita untuk melakukan
internalisasi eksternalitas.
Contoh lain solusi swasta, adalah derma atau amal yang seringkali
sengaja diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah
Sierra Club, sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut
melestarikan lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari
donasi pihak-pihak yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh
untuk eksternalitas negatif. Sedangkan untuk eksternalitas positif, kita
mengetahui banyak perguruan tinggi yang membentuk yayasan yang menghimpun
sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau pihak-pihak lain, untuk kemudian
disalurkan sebagai beasiswa.
Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas,
dengan membiarkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengatasinya. Motif
utama mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam
melakukan suatu tindakan , mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas.
Sebagai contoh, kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh seorang petani
apel dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebah-lebah
itu mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu
penyerbukan dan mempercepat pohon-pohon apel itu berbuah. Ini menguntungkan si
petani apel. Sedangkan si peternak juga untung karena ia tidak perlu memberi
makan lebah-lebahnya. Namun jika kerja sama terselubung yang saling
menguntungakan itu tidak dipehitungkan, maka kedua belah pihak bisa merugi.
Jika pohon apel yang ditanam si petani terlalu sedikit, maka lebah-lebah itu
akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang dipelihara si peternak
terlalul sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar. Eksternalitas ini dapat
diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si petani membeli
seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si peternak
membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jika kedua usaha itu disatukan, maka
pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang harus
ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil
yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat untuk mengupayakan internalisasi
eksternalisasi seperti itulah, yang merupakan penyebab mengapa banyak
perusahaan yang menekuni lebih dari satu bidang/ jenis usaha sekaligus. Cara
lain di pasar swasta dalam mengatasi eksternalitas adalah, penyusunan kontrak
atau perjanjian di antara pihak-pihak yang menaruh kepentingan.
2. Teorema Coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem)
mengambil nama perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase-yang menyatakan bahwa
solusi swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu
adalah pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau
merundingkan langkah-langkah penanggulangan masalah eksternalitas yang ada
diantara mereka, tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber
daya yang sudah ada. Menurut teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi,
maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah eksternalitas dan
meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya.
3. Penyebab Gagalnya Solusi
Swasta
Logika teorema Coase memang meyakinkan, namun tidak selamanya sesuai
dengan kenyataan yang ada. Dalam prakteknya, kita tahu bahwa pelaku-pelaku
ekonomi swasta/pribadi seringkali gagal memperoleh pemecahan yang efisien, atas
suatu masalah yang bersumber dari eksternalitas. Teorema Coase ternyata hanya
berlaku, jika pihak-pihak yang berkepentingan tidak dihadapkan pada kendala
untuk mencapai dan melaksanakan kesepakatan. Itu berarti, peluang kesepakatan
memang selalu terbuka, namun hal itu tidak selalu bisa diwujudkan.
F. Kebijakan Publik Untuk Mengatasi
Eksternalitas
1. Regulasi
Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau
mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi
atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti
pemerintah dapat menindak pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan
limbah produksinya.
2. Pajak Pigovian
Dan Subsidi
Pajak
Pigovian adalah pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dari
suatu eksternalitas negatif. Disebut pajak pigou karena ditemukan oleh ekonom
yang bernama Arthur Pigou (1877-1959). Bentuk dari pajak tersebut adalah ketika
ada dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-masing membuang
limbah 500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan yang mereka lakukan. Pertama,
Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental Protection Agency) akan
mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun
atau yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton
limbah yang dibuang oleh setiap pabrik.
Memberi subsidi untuk kegiatan-kegiatan
yang memunculkan eksternalitas positif.
hai kakak, kita numpang copas buat tugas ekonomi yah kakak, thhhaaannkkyouuuuu ^^
BalasHapususaha woy :D
Hapussangat membantu, semoga jadi amal ibadah ya
BalasHapuscontohnya
BalasHapusterima kasih blognya bermanfaat
BalasHapusmaaf ya aku copas lebih dari 50%, thank you ka
BalasHapusajarin donk caranya biar blog jadi cantik gtu
BalasHapuskakak izin copas untuk tugas ya
BalasHapusCopas yaa kk.
BalasHapusSaya izin copas ya kak, terimakasih bermanfaat sekali
BalasHapusAgen Togel Terpercaya
BalasHapusBandar Togel Terpercaya
Berita Terkini
Live Draw Singapore
Keren (y)
BalasHapusapa yang dimaksud dengan menginternalkan biaya ekternalitas?? mohon bantuannya
BalasHapusmetode dan formula eksternalitas gmn..?mohon bantuanya ..
BalasHapustrims
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusJojon suka musik rock sementara juwita membenci musik rock,jojon dan juwita hidup bersebelahan di subuah apartement ?
BalasHapusTolong di bantu dong ka eksternalitasnya dari pernyataan tersebut apa ya ka ?
Mohon di bantu yang tau..
Terimakasih :)
sangat membantu. terimakasih ya
BalasHapusbermanfaat kak:) makasihh
BalasHapusmaaf untuk mengambil sedikit referensi nya :)
BalasHapusHalo kaka, dapusnya apa aja kaka ?
BalasHapusMohon info ya kaka... semoga Allah membalas kebaikan kaka....aminnn
Implikasi ekteenalitas nya mana kk ?
BalasHapushai kakak baik terimakasih ya sudah bantuin tugas ekonomiku..
BalasHapus