A. Pengertian Team Work
Teamwork
(Kerja Tim) adalah pekerjaan yang dilakukan
oleh sebuah tim mencapai
tujuan bersama. Tim adalah
kumpulan orang yang apabila bergabung sebuah tim akan memiliki kebutuhan
tertentu.
Ada
beberapa faktor yang mendasari dibentuknya team work:
- Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
- Bahwa hasil tim jauh lebih baik daripada hasil individual
- Anggota tim yang saling mengenal dan saling percaya dapat saling membantu ketika menghadapi persoalan
- Memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak;
- Menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap kegiatan;
-
Dengan dana, tenaga,
pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak;
B. Prinsip-Prinsip Bekerja Dalam Tim
Teamwork bukan hanya aktivitas
menyatukan orang, lalu memberitahu apa yang harus dia lakukan. Tim tidak akan berjalan lancar jika
dalam tim terdapat anggapan seperti ini. Terdapat faktor-faktor
penghambat kesuksesan tim, antara lain
:
- Identitas pribadi anggota, anggota tidak sepenuh hati meleburkan diri dalam team dikarenakan masih mencoba-coba cocok atau tidak cocok keberadaannya dalam team.
- Hubungan antar anggota team, dimana anggota tim yang kurang saling mengenal
- Ada anggota yang kurang memiliki motivasi juang sehingga ada anggota team yang berjuang bagi kemajuan organisasi sementara yang tidak memiliki motivasi tersebut, sehingga menimbulkan ketimpangan. Salah satu tantangan berat yang sering dihadapi pimpinan adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para anggotanya agar senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan organisasi.
- Menentang : mengeritik, menyalahkan orang lain, menunjukkan sikap menentang kelompok atau perorangan, dan merendahkan orang lain.
- Menghalangi kemajuan anggota kelompok dalam mencapai sasarannya
- Berusaha mendominasi di dalam kelompok
- Berperilaku pasif, bersikap masa bodoh, tak peduli terhadap situasi kelompok
Untuk itu dalam kerja tim terdapat prinsip-prinsip
tertentu yaitu:
1. Komunikasi dan mendengarkan efektif
Komunikasi adalah
inti dari keberhasilan tim.Tujuan tim akan tercapai dengan baik apabila
komunikasi dalam tim itu berjalan efektif. Dan sebaliknya apabila komunikasi
dalam tim itu tidak berjalan dengan baik maka tujuan yang akan dicapaipun
secara sempurna. Dalam komunikasi ada
dua pihak yang terlibat. Yaitu pengirim pesan (komunikator) dan penerima pesan
(komunikan). Sebagai komunikator harus pandai-pandai menyampaikan pesan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan jelas serta tidak bertele-tele. Dan sebagai
komunikan harus memiliki kemampuan untuk memahami pesan yang disampaikan
komunikator.
2. Menyelesaikan Konflik
Kesalahan yang sering dilakukan
oleh anggota tim adalah menghindari konflik dengan insting dan emosi. Solusinya
tim menggunakan pendekatan yang efektif dan konsisten yaitu dengan
mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah memilih
alternatif pemecahan masalah, melaksanakan alternatif tersebut dan mengevaluasi
alternatif yang di pilih.
3. Keragaman tim
Menjadi tantangan karena
keragaman tersebut bisa menimbulkan konflik. Di sisi lain keagaman tersebut
bisa menjadi peluang, contohnya: keragaman dalam hal pengetahuan, kemampuan,
keterampilan bisa disatukan untuk mempermudah mencapai tujuan dalam tim.
4. Motivasi Tim
Motivasi tidak timbul begitu
saja pemimpin dan anggota tim perlu menyadari faktor-faktor dan tekhnik yang
bisa diambil untuk menambah motivasi tim. Karena adanya keragaman tim motivasi
yang di berikan kepada masing-masing anggota tim pasti berbeda.
Proses
yang dapat dilakukan untuk menambah motivasi :
a. Membangun keyakinan dan
kesadaran dalam team work untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
b. Sharing atau saling
berbagi merupakan suatu tuntutan sebuah organisasi agar semua anggota team
dapat memahami apa yang dia hadapi secara bersama
Jika mengikuti atau
fokus pada prinsip-prinsip tersebut maka sebuah tim akan berada pada jalur yang
tepat untuk mendapatkan manfaat sebuah tim.
C. Bentuk-bentuk
Kerja Tim
Sebuah tim yang dinamis akan bekerja
dengan baik, apabila masing-masing anggota
menyadari dan memahami dalam sebuah tim. Di dalam sebuah tim pasti akan ada yang namanya
pembagian kerja. Pembagian kerja adalah sesuai dengan karakter dan keahliannya
dari masing-masing anggota. Maksudnya adalah pimpinan sebuah tim harus memilih
tugas anggota tim yang sesuai dengan karakter dan keahlian yang di miliki oleh
anggota tim. Pimpinan sebuah tim harus biasa
mengkoordinasi masing-masing anggota. Mereka bekerja dengan suatu arah tujuan
yang telah ditentukan.
Untuk dapat bekerja dengan baik dan
dinamis maka anggota tim harus mengikuti tata cara yang baik di bawah ini :
1. Dengarkan
terlebih dahulu pendapat anggota tim yang lain baru kemudian putuskan bagaimana
menanggapinya.
Maksudnya
adalah jika ada seorang anggota tim yang ingin
mengeluarkan pendapat, sebaiknya kita dengarkan terlebih dahulu, jika sudah
selesai, kemudian kita putuskan bagaimana menanggapi pendapat anggota tim
tersebut.
2. Akui
bahwa setiap orang memiliki pendapat tentang semua hal.
3. Akui perbedaan pendapat.
Untuk point yang kedua dan ketiga hampir sama, yang maksudnya adalah kita sebagai anggota tim
yang baik harus menerima semua pendapat orang lain, karena setiap pemikiran
dari masing-masing orang berbeda-beda.
4. Gunakan
model resolusi konflik tim.
Jangan edarkan informasi atau tugas
dalam bentuk isian dimana Anda sendiri tidak ingin menerima informasi dalam
bentuk isian semacam itu.
Artinya
adalah kita sebagaianggota tim jangan mau menerima dan mengedarkan informasi atau
tugas dalam bentuk surat, lebih baik dari mulut anggota kita langsung.
5. Jangan
mau menerima lembaran isian dari orang lain yang ingin mendapat
informasi
Maksudnya
adalah kita harus berhati-hati dalam menerima
lembaran isian dari orang yang ingin mendapatkan informasi dari kita , karena
belum tentu orang itu bermaksud baik dengan kita, bisa saja mereka ingin tahu
tentang rahasia-rahasia perusahaan kita.
6. Apabila
meragukan tentang segala sesuatu, carilah kejelasan.
Maksudnya
adalah jika kita ragu akan sesuatu hal.
Sebaiknya kita cari tahu penjelasan yang kita ragui itu, supaya kita bisa yakin.
7. Asumsi
sangatlah berbahaya, Anda boleh berasumsi hanya jika keadaan mengharuskan
Maksudnya
adalah kita boleh me4nggunakan asumsi, jika
benar-benar sudah tidak ada alternative lainnya, tetapi jika masih ada alternative
yang baik sebaiknya kita jangan menggunakan asumsi, karena itu berbahaya.
8. Buatlah
secara jelas batas-batas tanggung jawab Anda dan bagaimana kesesuainnya dengan
tanggung jawab anggota tim yang lain.
Maksudnya
adalah kita harus buat batasan-batasan
tanggung jawab masing-masing anggota tim, sehingga masing-masing anggota kita
mengetahui batasan-batasan tanggung jawab yang man yang perlu kita lakukan atau
tidak.
9. Selalu
beritahu orang-orang yang perlu mengetahui apa yang Anda ketahui.
Maksudnya
adalah jika kita mendapatkan informasi penting
mengenai pekerjaan atau tugas, kita harus memberitahu masing-masing anggota tim
lainnya.
10. Jika
Anda memiliki masalah atau hal-hal yang tidak se3pakat dengan anggota tim yang
lain, katakan padanya jangan pada orang lain.
Maksudnya
adalah jika kita mempunyai perbedaan pendapat
denggan anggota tim yang lain, sebaiknya katakana padanya, jangan kita katakan
pada orang lain, karena jika kita katakan pada orang lain, nanti orang tersebut
menyampaikannya beda dengan apa yang kita katakan.
D. Manfaat Bekerja Dalam Tim
Tim yang dinamis biasanya bekerja dengan pola beragam dan memiliki anggota
yang beragam pola. Sebuah tim yang memiliki model beragam biasanya menerima
semua anggota dan menggunakan kekuatannya untuk menghasilkan manfaat bagi tim.
Masing-masing anggota tim berorientasi pada opini, berorientasi pada persamaan
dan berfokus pada tujuan.
1. Berorientasi pada opini
a. Berlawanan dengan
orang yang bersifat dogmatis,sifat berorientasi pada opini akan mengarahkan
orang untuk tidak menghina orang lain.
b. Anggota yang
berorientasi pada opini memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan
mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istimewa pada gagasannya.
c. Anggota tim
menyatakan gagasannya dan meminta gagasan orang lain, bukan menunjukkan bahwa
gagasannyalah yang memberi jawaban terhadap permasalahnnya.
d. Mereka tidak hanya
memfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi pendapat orang lain.
2. Berorientasi pada Persamaan
a. Dalam kelompok
beragam, rasa persamaan merupakan titik awal dari komunikasi yang efektif.
b. Anggota tim yang
berorientasi pada persamaan melihat keragaman sebagai suatu keunggulan. “Perbedaan
yang kita miliki memungkinkan kita untuk mengecek setiap sisis, sudut, puncak
dan dasar suatu permasalahan”.
c. Sebuah tim yang
berorientasi pada persamaan mengandalkan semua anggotanya.
d. Kepercayaan
terhadap anggota tim meningkatkan produktivitas.
3. Berfokus pada tujuan
a. Anggota tim yang memfokuskan pada tujuan kelompok, kecil
kemungkinannya akan bercekcok dikarenakan keunikan masing-masing angoota.
b. Keseluruhan anggota tim memiliki tujuan yang sama.
c. Bagi anggota tim yang berfokus pada tujuan, keunikan
masing-masing anggota bukan masalah.
d. Anggota tim mengakui bahwa individu juga memiliki tujuan,
dan mungkin tujuan tersebut bisa bertentangan dengan tujuan tim.
e. Keunikan anggota tim yang muncul ke pemukaan segera
diatasi, tidak dibiarkan sampai melahirkan masalah.
E. Kesimpulan
Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupannya,
hampir tidak ada yang dapat dilakukan oleh manusia secara sendirian. Mereka
akan senantiasa membutuhkan peran dari yang lainnya. Oleh karena itu, tidaklah
mengherankan jika hampir semua pekerjaan yang dilakukan selalu melibatkan
sekelompok orang yang bekerja secara bersama dengan tujuan yang sama.
Sekelompok orang yang bekerja secara bersama untuk maksud tertentu inilah yang
disebut sebagai tim.
Bekerja
dalam tim akan meringankan beban yang harus dipikul. Namun perlu diingat bahwa
hal ini dapat dicapai jika tim tersebut benar-benar efektif. Tim yang
efektif dicirikan oleh tujuan (goal) bersama yang jelas dan dipahami oleh
paradigma yang sama dari setiap anggota tim. Semua anggota akan merasa
terdorong untuk mencapai tujuan tersebut dan menempatkan prioritas tim lebih
tinggi dibandingkan dengan prioritas masing-masing. Dengan pemahaman yang sama
tentang goal yang ingin dicapai, semua anggota tim dapat bersinergi sehingga
pekerjaan yang beratpun akan terasa lebih ringan.
Secara
sederhana, kunci dalam membangun dan mengelola tim itu adalah komunikasi dan
rasa saling percaya dalam tim tersebut. Orang-orang yang berada di dalam tim
dengan penempatan sesuai dengan skil masing-masing merupakan potensi besar bagi
tim. Namun, tanpa komunikasi serta rasa saling percaya, potensi tersebut tidak
mampu berkontribusi untuk kemajuan tim.
Komunikasi
serta rasa saling percaya saling berkaitan. Komunikasi yang baik dibangun di
atas rasa saling mengerti dan memahami antar anggota tim, termasuk di dalamnya
pemimpin tim. Rasa saling mengerti dan memahami ini dapat muncul ketika satu
sama lain mengenal sifat ataupun karakter masing-masing. Secara naluriah,
manusia adalah makhluk yang senantiasa ingin dipahami dan dimengerti. Banyak
hal yang dapat dilakukan untuk memahami setiap diri dalam tim. Mungkin, dapat
dimulai dari sharing tentang keluarga, kesukaan, hobby, hingga hal-hal yang
lebih dalam. Ketika sudah muncul rasa saling mengerti dan memahami, semua orang
dalam tim akan saling percaya.
Rasa
saling percaya sangat dibutuhkan saat bekerja dalam tim. Rasa percaya ini akan
menumbuhkan komitmen untuk bekerja dalam tim. Ketika seorang pemimpin tidak
menaruh rasa percaya kepada anggotanya, dia akan ragu-ragu dalam memberikan
suatu tugas ataupun tanggungjawab kepada anggotanya. Anggota tim dapat
menangkap pesan keraguan tersebut dari pemimpinnya. Hal ini dapat menibulkan
distrust (ketidak percayaan) terhadap pemimpin mereka dan terhadap diri mereka
sendiri. Respon yang muncul kemudian adalah mereka tidak seratus persen
berkomitmen dengan tugas ataupun tanggungjawab yang diberikan oleh pemimpin
tim.
Rasa
saling percaya juga akan memberikan kenyamanan untuk saling bertukar pikiran
dan berbagi ketika terdapat permasalahan yang timbul, baik permasalah pribadi
maupun permasalah tim. Keterbukaan inilah yang kemudian memudahkan seorang
pemimpin ataupun anggota tim untuk mampu mendefinisikan problem ketika terjadi
krisis yang harus dihadapi.
Terlepas
dari komunikasi dan rasa saling percaya, penghargaan merupakan hal yang
mendukung dalam keberjalanan tim. Manusia senantiasa ingin dihargai. Dalam
bukunya yang telah diterjemahkan dan berjudul “Bagaimana Mencari Kawan dan
Mempengaruhi Orang Lain”, Dale Carnegie mengungkapkan bahwa rahasia besar dalam
berurusan dengan manusia adalah penghargaan. Oleh karena itu, hargailah semua
pekerjaan ataupun tugas yang telah dilakukan dengan baik oleh setiap anggota
tim. Kadangkala, penghargaan itu tidak harus berupa uang, namun dapat juga
berupa perhatian kita terhadap mereka seperti pemberian ucapan selamat, dan
mungkin memberikan tanggungjawab yang lebih besar.
Akhirnya,
semua hal yang ada dalam tim pasti membutuhkan seorang pemimpin untuk memandu
mereka. Pemimpin yang baik harus mampu menempatkan dirinya dalam situasi
apapun. Ketika tim berada dalam kondisi dan situasi yang menguntungkan,
pemimpin harus mampu untuk senantiasa menghargai anggotanya dan mendorong
mereka untuk bekerja lebih baik guna mencapai tujuan bersama. Saat tim berada
dalam keterpurukan, pemimpin harus mampu untuk memotivasi anggotanya dan
menginisiasi tim untuk berpikir bersama mencari solusi bersama untuk keluar
dari keterpurukan. Namun hal ini tidak serta merta menjadikan pemimpin sebagai
tumpuan. Pemimpin tidak perlu menjadi orang yang paling tahu, tapi pemimpin tim
harus menjadi orang yang pertama kali bangkit ketika terpuruk dan menghimpun
semua anggota tim untuk memikirkan jalan keluar. Tentunya, tim tidak hanya
ditentukan oleh seorang yang dalam tim, seperti ketua tim, namun oleh akumulasi
orang yang berada dalam tim tersebut.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa sebenarnya teamwork tidak sama dengan team. Tim adalah
stuktural sifatnya dalam organisasi sedangkan “teamwork” merupakan suatu budaya,
sikap, perasaan, sistem dan keterampilan. Oleh karena itu suatu tim yang tidak
memiliki “teamwork” hanyalah sekadar nama. Perusahaan dapat membangun puluhan
tim tapi belum tentu memiliki “teamwork”.
Ada 3 cara yang
dapat ditempuh agar sebuah tim bisa mencapai tujuan :
1. Membiasakan
staf untuk melaksanakan janji secara internal. Mereka yang terlibat dalam suatu
proses yang sama dibiasakan untuk berkomunikasi, berdikusi dan kemudian membuat
janji secara internal kepada sesama staf. Setiap staf perlu dilibatkan dan
biasa untuk mempunyai tanggung jawab memenuhi janji kepada sesama anggota tim
yang lain.
2. Langkah kedua
adalah dengan mengukur dan memberi bonus kepada pekerjaan tim. Diperlukan suatu
metode untuk mengukur tingkat kerjasama. Pemberian bonus dengan mengacu kepada
tim akan sangat cepat menghidupkan norma atau nilai-nilai “teamwork”.
3. Pelatihan yang
bersifat mengembangkan teamwork dapat diberikan melalui penyuluhan dan berbagai
seminar serta “workshop”.
Ciri-ciri Team yang Efektif
diantaranya adalah:
a. Adanya tujuan bersama yang jelas (Clear
Objective)
b.
Kepemimpinan yang tepat
(Approtiate Leadership)
c.
Keanakbuahan yang memadai
(Sufficient Followership)
d.
Rasa ikut memiliki
(Sense of Belonging) dan komitmen (Commitment)
e.
Kebersamaan (Intergroup
Relation) dan saling percaya (Trust)
f. Loyalitas dan dedikasi pada team dan Pimpinan
g. Kerjasama (Teamwork)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar